PENARIKAN KEGIATAN KEMASYARAKATAN FKIP

adi-nur-alim-penarikan-kegiatan-kemasyarakatan
Keterangan Foto: Dekan FKIP, Dr Lukman Najamuddin Mhum saat memberikan sambutan di acara penarikan mahasiswa KKN-PPL FKIP yang dikenal dengan nama Kegiatan Kemasyarakatan di depan dekanat FKIP, Sabtu (31/12).(Foto Oleh: Adi Nur Alim/MT)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), Sabtu (31/12) menyelenggarakan Penarikan Mahasiswa Kegiatan Kemasyarakatan sebagai pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sempat tertunda. Adanya kegiatan kemasyarakatan ini dimaksudkan untuk menjawab protes mahasiswa yang telah melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) karena telah mendapatkan kabar bahwa rencana KKN selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2017. Kabar ini membuat mahasiswa FKIP melaksanakan protes terhadap dekanat FKIP karena dianggap memperlambat masa kuliah serta masa studi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) khususnya angkatan 2013 di Universitas Tadulako.

Menurut Dekan FKIP, Dr Lukman Najamuddin mengatakan bahwa alasan KKN ditunda untuk semester ganjil 2016/2017 adalah karena tidak ada anggaran, namun banyak mahasiswa yang telah melaksanakan PPL yang memprotes karena mereka sudah membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang sama dengan fakultas lain. 

“Sehingga mereka merasa aneh dengan penundaan KKN yang beralasan tidak ada anggaran, kami selaku orang tua mereka di fakultas mencoba menampung aspirasi dan akhirnya mendapatkan dua pilihan yang dirapatkan dengan panitia KKN Universitas, yaitu KKN tidak diagendakan untuk mahasiswa yang telah melaksanakan PPL, jadi mereka tetap mendapatkan sertifikat KKN dan yang kedua tetap melaksanakan KKN dengan nama kegiatan kemasyarakatan yang dilaksanakan dalam lingkup Universitas Tadulako,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa setelah melaksanakan rapat dengan panitia KKN Universitas, akhirnya mendapatkan kesimpulan bahwa KKN tetap dilaksanakan tapi dengan nama Kegiatan Kemasyarakatan sebagai kelanjutan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dan dilaksanakan di lingkup FKIP.

Pada penarikan kegiatan kemayarakatan ini, Wakil Dekan Bidang Akademik (Wadek Bidak) Dr Anshari Syafar MSc menjelaskan, Kegiatan kemasyarakatan ini berorientasi pada penataan lingkungan kampus sebagai kelanjutan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa FKIP Univeristas Tadulako Semester Ganjil 2016/2017.

“Kegiatan kemasyarakatan yang telah dilaksanakan di FKIP dan dibagi menjadi 20 lokasi berdasarkan gedung yang ada, meliputi 13 Gedung program studi, 1 Laboratorium Pendidikan Biologi, 1 Laboratorium Pendidikan Fisika, 1 Laboratorium Pendidikan Kimia, 1 Laboratorium Sains (Kantor PPL) Gedung  baru, 1 Masjid FKIP, 1  Gedung Dekanat”, ujar Anshari.

Selain itu, Dr Anshari menambahkan bahwa para koordinator program studi, para kepala laboratorium, dan dosen lain yang telah ditunjuk menjadi penanggungg jawab lokasi dan juga  yang berhak mengikutinya adalah mahasiswa yang telah mengikuti PPL pada semester ganjil 2016/2017 dan dinyatakan lulus dan juga mahasiswa yang ditempatkan pada setiap lokasi berjumlah kurang lebih 40 orang.

“Dosen yang diberi tugas mendampingi berdasarkan SK Dekan FKIP dan jumlah dosen pendamping yang bertugas mendampingi mahasiswa kurang lebih 10 orang. Program kegiatan yang telah dilaksanakan ada beberapa yaitu penanaman pohon, penataan taman, penataan/pengadaan tempat sampah, penataan tempat parkir, pemasangan pavin, penataan lapangan olah raga, kebersihan gedung dan sekitarnya,” terangnya.

Ketua Unit PPLT, Drs Kamaluddin MSi mengatakan bahwa teknis kegiatan kemasyarakatan ini hampir sama dengan PPL karena ada laporan harian individunya, namun yang membedakan adalah laporannya yang bukan individu melainkan kelompok dan kegiatannya bukan belajar mengajar melainkan penataan ingkungan kampus.

“Adapun teknisnya, pertama-tama mahasiswa melakukan observasi lapangan guna memperoleh informasi tentang kondisi lokasi yang menjadi wilayah kerjanya, kemudian mahasiswa melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ditemui dan menyusunnya menurut skala prioritas untuk dicarikan pemecahannya, mendiskusikan alternatif program yang ditawarkan untuk memecahkan masalah berdasarkan skala prioritas, melakukan lokakarya pemaparan dan sinkronisasi program masing-masing kelompok yang dipandu oleh penanggungjawab lokasi dan dihadiri oleh dosen pendamping, dan akhirnya mahasiswa melaksanakan program sesuai jadwal yang telah ditentukan,” tandasnya.

Sementara itu, kegiatan kemasyarakatan ini telah dilaksanakan dari 4 Desember 2016 dan berakhir 31 Desember 2016 atau selama 28 hari. Ana

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top