Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (Himabris) FKIP UNTAD, menggelar Diskusi Umum tentang maraknya kekerasan seksual, permasalahan dan pencegahan, Rabu (14/6/2023).
Ketua Umum Himabris FKIP Untad, Moh.Ansari, mengatakan bahwa alasan menyelenggarakan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa atau masyarakat mengenai apa dan bagaimana kekerasan seksual.
“Hal itu, karena dengan banyaknya kasus pelecehan atau kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini kami merasa perlu adanya diskusi terbuka untuk menjadi wadah peningkatan kesadaran mahasiswa, agar kita bisa bersama-sama mencegah dan menangani pelecehan seksual,” kata Ansari.
Selain itu, diskusi pelecehan seksual juga penting untuk mendorong tindakan preventif dan dengan membahas hal tersebut secara terbuka kiranya dapat membangun pemahaman kolektif tentang bagaimana mencegah pelecehan seksual dan menciptakan lingkungan yang aman.
“Diskusi ini, juga memungkinkan untuk mengeksplorasi strategi dan kebijakan yang efektif dalam melawan pelecehan seksual,” ucapnya.
Sehingga, Himabris berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat membantu menyebarkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang pelecehan seksual.
“Ini, termasuk memberikan informasi tentang jenis-jenis pelecehan, tanda-tanda peringatan dan dampaknya pada korban. Serta, memberikan pemahaman adalah langkah awal yang penting dalam mencegah dan menangani pelecehan seksual,” jelasnya.
Semoga dengan diskusi, dapat mengubah pandangan masyarakat tentang pelecehan seksual, mempromosikan rasa tanggungjawab kolektif dan menciptakan lingkungan yang mengutuk segala bentuk kekerasan seksual.
Sebagai informasi tambahan, kegiatan itu mengundang narasumber dari pihak Paralegal LBH APIK Sulteng yaitu Chinta Lumintang dan dari Sikola Mombine yaitu Merry, serta kegiatan ini terbuka untuk umum.